Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
PBB terima laporan adanya kekerasan seksual di El Fasher, Sudan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 23:07:48【Kabar Kuliner】608 orang sudah membaca
PerkenalanKantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (Office for the Coordination of Humanitarian Affairs/

PBB (ANTARA) - Lebih dari sepekan setelah pengambilalihan Kota El Fasher di Sudan oleh Pasukan Dukungan Cepat (Rapid Support Forces/RSF), eksekusi singkat dan kekerasan seksual terhadap warga sipil dilaporkan terus berlanjut, kata petugas kemanusiaan PBB pada Senin (3/11).
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengangakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menerima laporan yang dapat dipercaya tentang kejahatan terhadap warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, dari dalam ibu kota negara bagian Darfur Utara yang diblokade.
"Ratusan warga sipil, termasuk pekerja kemanusiaan, dilaporkan tewas, sementara banyak yang masih terjebak di dalam kota dengan sedikit atau tanpa komunikasi dengan dunia luar," kata OCHA sebagaimana warta Xinhua.
"Pengiriman bantuan yang menyelamatkan jiwa masih diblokir oleh RSF, bertentangan dengan kewajibannya berdasarkan hukum humaniter internasional untuk memfasilitasi penyaluran bantuan tersebut secara cepat dan tanpa hambatan."
Organisasi Internasional untuk Migrasi (International Organization for Migration/IOM) melaporkan bahwa hampir 71.000 orang telah meninggalkan El Fasher dan daerah sekitarnya sejak jatuhnya kota itu pada 26 Oktober, sebagian besar ke kamp-kamp yang penuh sesak di Kota Tawila, 40 kilometer jauhnya, sementara banyak pengungsi yang baru datang melaporkan pembunuhan, penculikan, dan kekerasan seksual di sepanjang jalan.
Kondisi di Tawila sangat memprihatinkan. Banyak keluarga yang terpaksa tinggal di tempat terbuka atau di tempat penampungan sementara, persediaan makanan menipis, dan air bersih langka, kata OCHA. "PBB dan mitranya menyediakan bantuan darurat, termasuk makanan sehari-hari, layanan kesehatan, air, sanitasi, nutrisi, dan dukungan psikososial, tapi upaya ini hanya memenuhi sebagian kecil dari kebutuhan yang ada mengingat keterbatasan dana."
Kekerasan di wilayah Kordofan juga meningkat tajam, memicu pengungsian besar-besaran dan penderitaan warga sipil, kata kantor tersebut, seraya mencatat bahwa pelanggaran berat, termasuk dugaan eksekusi cepat terhadap warga sipil, telah dilaporkan di wilayah Bara, Kordofan Utara.
IOM menyangakan bahwa antara 26 hingga 31 Oktober, sekitar 37.000 orang mengungsi dari Bara, Um Rawaba, dan desa-desa sekitarnya. Warga sipil menghadapi peningkatan kengakamanan, kekurangan pangan, dan kerusakan infrastruktur dasar.
Dengan hanya dua bulan tersisa di tahun ini, rencana bantuan kemanusiaan 2025 untuk Sudan hanya didanai sebesar 28 persen, dengan 1,17 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.625) yang diterima dari 4,16 miliar dolar AS yang dibutuhkan, kata OCHA, yang menyerukan pendanaan mendesak dan fleksibel untuk mendukung jutaan orang yang terjebak dalam konflik Sudan.
Suka(3)
Artikel Terkait
- Pedagang pasar Legi Parakan gelar kirab seratus tumpeng
- BGN konsolidasikan daerah perkuat tata kelola makanan bergizi
- BPOM intensif kembangkan fitofarmaka demi tekan impor bahan baku obat
- Pemprov Lampung pantau berkala penerapan SOP dapur SPPG MBG
- Kemenekraf perkuat 28 provinsi miliki Dinas Ekonomi Kreatif
- Ahli gizi imbau kantin sekolah siapkan makanan saling melengkapi MBG
- SPPG Tulungagung dihentikan sementara usai insiden keracunan massal
- Satgas MBG Banjar: Olah menu sesuai petunjuk guna cegah keracunan
- Kuliner khas mancanegara pikat pengunjung di ajang CIIE kedelapan
- Sukseskan MBG, TNI AD pelajari manajemen makanan militer Singapura
Resep Populer
Rekomendasi

SPPG Polda Maluku kawal mutu dan ketepatan distribusi MBG ke sekolah

Pemkab Jepara buka saluran pengaduan program MBG

Pakar IPB paparkan nutrisi susu untuk tingkatkan gizi pada Program MBG

SPPG Tambak Boyo OKU Timur mulai beroperasi layani 3.185 siswa

Ini kronologi lengkap temuan

Forum Pangan Dunia 2025 dibuka di Roma, rayakan 80 tahun FAO

Gula pasir bukan satu

Sejarah Jakarta perlu masuk kurikulum di sekolah